Selasa, 23 Februari 2010

Feels like home

Hai blog, udah lama nih ga nulis.. khilaf dengan kerjaan kantor yang luarr biasa..
Jadi jetlag dengan kegiatan ngeblog..

Aku malu ditag mulu di satu sisi energi dan insprirasi buat nulis entah dimana.. entah kemana.. jadi saatnya mau ngetag kamu.. kangen juga..

Pufff....

Seberkas pikiran yang tadinya ilang malah muncul oleh sebuah realita yang baru saja ditangkap oleh segala indera yang kupunya saat itu. Ya.. malam itu atau malam-malam sebelumnya atau siang-siang sebelumnya atau malah pagi-pagi di saat aku sebenarnya masih malas untuk menggunakannya.

Ternyata menjadi saksi bisu tuh kerjaan sulit dan malah sangat menghabiskan segala daya yang ada.. mengungkapkan kadang menjadi lebih mudah daripada menyembunyikan sesuatu. Berbicara lebih mudah daripada diam. Toh emasnya ga muncul (pepatah: diam itu emas).. baik emas beneran maupun mas-mas pujaan hati. Jrenggg.. jrenggg... tetep aja ga muncul biar udah dikasih nada sambutan.

Hal yang jadi pertanyaan gw setelah menangkap realita itu adalah:
Apa cinta itu hanyalah suatu kebutuhan hidup? kalo udah ga butuh jadi bisa dibuang gitu aja?
Apa cinta itu harus punya alasan kenapanya? kalo alesan itu udah ga ada lagi jadi udah ga cinta lagi?

Complicated banget sih pikiran loe jill? tiba-tiba ada jeritan mengagetkan entah dari bagian otak mana, mungkin bagian otak gw yang memang menuntut untuk berpikir lebih sederhana, berpikir yang menyenangkan saja dan mengambil kontrol pikiran ribet gw.

Oke, akan gw mulai dengan isu yang sekarang lagi up to date dulu..
Masalah kawin siri dan poligami yang akan menjadi hukum pidana, mendapat respon kontra?
Selingkuh di atas komitmen perkawinan atas dasar ketidakbahagiaan (tanpa KDRT)?

Hal-hal yang dimaksudkan dalam "realita" yang tertangkap oleh indera gw:
1. Ga seperti dulu lagi ( koq kaya lagu???)
inget iklan ponds age miracle? kalo emang waktunya udah keriput yah ga mungkin donk jadi muda lagi.. remember i grow up with u hun, not only my psychological maturity that u like but also my physic. Jadi apa ini terkait dengan korban operasi plastik atau operasi2 lainnya?
2. Unexpected event
kalo tiba2 suaminya dipecat, atau kecelakaan atau keadaan tertentu yang membuat jadi ga bisa menafkahi lahir batin. Bisakah alasan itu jadi mencari seseorang yang lain?

Gw katolik nih, jadi janji perkawinan di era masa kini ( duh.. bahasanya) masih berlaku ga sih ( dalam susah dan senang?) Dalam senang ga usah ditanya sepertinya, siapa sih yang ga mau seneng bareng? kalo dalam susah.. nah banyak tuh cobaannya

Prittt...
Kayanya cukup sampe disini urusan keparnoan dalam rumah tangga. Jadi apa keparnoan gw soal tadi membuat gw ga mau pada jalan ikatan perkawinan? Honestly, i'm little bit afraid but one of my biggest dream is to get married.

I always imagine i'll have happy ending story (ini nih akibat kebanyakan nonton disney dan drama2 yang membodohi realita), but i never guarantee it.

Ikatan perkawinan juga bukan jaminan kan kalo orang itu ga akan ninggalin kita dan juga bukan jaminan hidup kita akan lebih bahagia. But, based on my experience there always a magic thing.. bisa ketawa2 di saat ada masalah dalam rumah tangga.. bisa lagi kangen setelah sebelnya minta ampun.. And how much i really hate their bad habit plus how many i got conflict there. In the end, it just like yesterday. I always back to them.. to my house.. to a place make me feels like home..

And I wanna have my "own" home with getting married, the consequences on it, also the magic thing, indeed ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar